Router
adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari
sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN)
sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi
dengan host-host yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan
network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga
secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway. 1 Router bisa berupa sebuah
device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated
router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai
router.
Dalam
tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah
dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco
(http://www.cisco.com). Oleh karena itu, setiap kata Router dalam
tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router.
Network Interface
Network
Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan
sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang
bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh
Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN. Karena
Router bertugas menyambungkan network-network, sebuah router harus
mempunyai minimal 2 network interface. Dengan konfigurasi minimal ini,
router tersebut bisa menghubungkan 2 network, karena masing-masing
network membutuhkan satu network interface yang terhubung ke Router.
Mengkonfigurasi Router
Router
tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network
administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk
men-setup sebuah router.
PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:
• melalui console port
• melalui Network
Men-konfigurasi Router melalui Port Console
Console
port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan
router tersebut pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan
untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada
router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat
dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC. 2
Men-konfigurasi
Router melalui Network
Dengan cara ini, Router dapat
dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini
hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan memodifikasi konfigurasi
pada router. Mengapa ? Karena sebuah router hanya akan terhubung ke network
jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar. Di sisi lain,
cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator lebih
leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network
administrator bisa menempatkan PC-nya di mana saja, asalkan PC tersebut bisa
terhubung ke Router melalui jaringan. Dengan cara ini, Network administrator
membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut. Berikut
adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem OperasiWindows:
•
Jalankan
command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
•
Ketik
perintah berikut pada command prompt:
C:\>
telnet IP-address-Router
Contoh:
C:\>
telnet 172.16.148.1
Inisialisasi
Konfigurasi Router
Konfigurasi Router disimpan pada sebuah
memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory
(NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka system
operasi pada Router akan menjalankan sebuah routine yang akan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk mengkonfigurasi
router tersebut. Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard.
Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengan nama system
configuration dialog atau
setup dialog.
Setup Dialog ini hanya dirancang untuk
membuat konfigurasi minimal, karena tujuan utama dari mode setup ini hanyalah
untuk membuat konfigurasi secara cepat dan mudah. Untuk konfigurasi yang
komplex, network administrator harus melakukannya secara manual. Setup Dialog
bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah berisi konfigurasi.
Administrator cukup mengetik command
setup pada CLI (Command Line Interface) dan Setup Dialog akan
dieksekusi.Berikut adalah contoh pemanggilan Setup Dialog dari CLI.
Tingkat akses
perintah
Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah
yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi 2 tingkat akses, yaitu:
•
User
Mode
•
Privileged
Mode
User Mode ditujukan untuk melihat
status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini tidak bisa
mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika seorang
network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin
mengubah konfigurasi.
Privileged Mode mempunyai tingkat akses
yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network administrator bisa mengubah
configurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan
hati-hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkan pada router
tersebut.
Saat log on ke router pertama kali,
anda akan masuk pada user mode, dengan prompt berupa tanda (>). Untuk
berpindah dari user mode ke priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah enable
pada
prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada Privilged
mode. Untuk kembali ke user mode dari priviledge mode, anda harus mengeksekusi
perintah disable pada command prompt.
Contoh :
router con0 is now available
Press RETURN to get started
router >
router > enable
router # disable
router >
router > logout
|
Mengubah Konfigurasi
Router
Seperti telah disinggung sebelumnya,
Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi Konfigurasi Router ataupun
membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena itu, untuk keperluan ini,
harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode Konfigurasi. Pengubahan
konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui console atau secara remote
melalui jaringan seperti telah diulas pada sebelumnya. Setelah PC terhubung ke
router, maka network administrator harus memasuki Privileged Mode dulu seperti
yg telah disinggung sebelumnya Akhirnya, konfigurasi dapat diubah dengan
perintah configure terminal untuk memasuki global
configuration mode yang
kemudian diikuti dengan baris-baris konfigurasi. Setelah baris-baris
configurasi dituliskan, perintah exit akan diperlukan untuk
keluar dari global configuration mode.
Contoh : mengubah
konfigurasi router
router con0 is now available
Press RETURN to get started
router >
router > enable
router # configure terminal
router (config) # interface ethernet 0
router (config-if) # description IT Department LAN
router (config-if) # exit
router (config) # exit
router #
|
Mengamankan Router
dengan Password
Untuk menyulitkan orang yang tidak
berhak mengubah dan mengacau konfigurasi router, maka router tersebut perlu
dilindungi dengan kata sandi (password).
Password untuk
console
Jika password diaktifkan pada console,
maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console
tanpa menuliskan password console terlebih dahulu. Untuk melakukan hal ini,
diperlukan perintah line console 0 diikuti dengan
perintah login dan password
dalam
konfigurasi router.
Contoh : membuat
password untuk console
Router(config) # line console 0
Router(config-line) # login
Router(config-line) # password coba
Router(config-line) # exit
Router(config) # exit
Router(config) #
|
Router yang dikonfigurasi seperti
contoh akan meminta password ketika user mencoba mendapatkan akses
melalui console. Dan passwordnya adalah coba.
Password untuk
Virtual Terminal
Virtual Terminal ini akan digunakan
ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan applikasi telnet.
Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi sebelum user bisa mendapatkan
akses melalui jaringan. Tanpa password, koneksi melalui jaringan akan ditolak
oleh router dan router akan memberikan pesan berikut:
Password required,
but none set
Contoh :
memperlihatkan bagaimana caranya mengkonfigurasi password pada Virtual
Terminal.
Router(config) # line vty 0 4
Router(config-line) # password cobain
Router(config-line) # exit
Router(config) # exit
Router(config) #
|
Pada contoh, router akan meminta
password ketika diakses lewat jaringan. Dan password untuk virtual terminal
tersebut adalah cobain. Angka 0
pada
baris line vty 0 4 menunjukkan nomer
awal virtual terminal, dan angka 4 menunjukkan nomer
terakhir dari virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut
memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual
terminal pada waktu yang bersamaan.
Password untuk mode
priviledge
Setelah user menuliskan password dengan
benar untuk mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console,
maka user akan memasuki user mode.
Jika password untuk mode priviledge
dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke
mode itu.
Perintah yang digunakan untuk memberi
password pada mode ini adalah enable password, atau enable
secret.
Perbedaan antara kedua perintah
tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat password-nya terenkrip
sedangkan enable password tidak. Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan
kedua-duanya dalam mode konfigurasi global, dan keduanya juga bisa mempunyai
password yang berbeda. Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka
password pada enable secret yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode.
Contoh :
mengkonfigurasi enable password
Router(config) # enable password rahasia
Contoh : mengkonfigurasi
enable secret
Router(config)
# enable secret rahasiabanget
Dalam konfigurasi router, sebuah
perintah bisa dihapus dengan menambahkan perintah no
pada
mode konfigurasi. Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh dapat
dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh berikut
Contoh : menghapus
password enable secret
Router(config) # no enable secret rahasiabanget
Mengkonfigurasi
Interface
Seperti telah dipaparkan pada
sebelumnya, tugas router adalah meneruskan paketpaket dari sebuah network ke
network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut, network interface harus
dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.
Perintah interface
pada
mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface
pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini
antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer, null,
anync, ATM, BRI, dan tunnel.
Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan
Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut.
Mengkonfigurasi
Ethernet Interface
Seperti telah dijelaskan di atas,
perintah interface harus dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk
memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah configure terminal, seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Format perintah interface untuk
memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet pada router yang hanya
mempunyai satu slot adalah:
interface ethernet nomer-port
Beberapa jenis router memiliki banyak
slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan 4000. Untuk router-router dengan
banyak slot, format perintahnya adalah:
interface ethernet nomer-slot/nomer-port
Setelah memasuki mode konfigurasi
interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet
tersebut dapat dikonfigurasi sesuai
dengan kebutuhan.
Konfigurasi paling dasar yang
dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan
subnet mask. 3
Format konfigurasinya adalah:
ip address IP-address
subnet-mask
Contoh : konfigurasi
interface Ethernet
Router# configure terminal
Router(config)# interface ethernet 1/0
Router(config-if)# description LAN pada Department IT
Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
|
Mengkonfigurasi
Serial Interface
Serial interface adalah interface yang
seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial
membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial
ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuitterminating equipment_ dan
DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti
clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan),
sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).
Pada prakteknya, DCE biasanya
disediakan oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke
CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE sehingga router
tersebut tidak perlu menyediakan clocking.
Walaupun demikian, cisco router juga
bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya
dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back
to back sehingga
salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.
Contoh: contoh
konfigurasi interface serial sebagai DTE
Router # configure terminal
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# description WAN ke Natuna
Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith 64
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
|
Contoh : konfigurasi
interface serial sebagai DCE
Router # configure terminal
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE
Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith 64
Router(config-if)# clock rate 64000
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
|
Men-disable sebuah
interface
Kadangkala kita perlu
mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun
administratif.
Untuk keperluan tersebut, dapat
digunakan perintah shutdown pada interface yang
bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah noshutdown.
Contoh : mematikan
interface
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
Contoh 6.3-2: menghidupkan interface
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
|
Routing
Akhirnya, setelah interface
terkonfigurasi, router memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan
kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing.
Routing dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok, yaitu:
- Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
- Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Dynamic Routing tidak dibahas dalam
tulisan ini karena walaupun konfigurasi-nya cukup mudah, namun bagaimana cara
routing tersebut bekerja saya anggap sebagai topik lanjutan sehingga tidak saya
bahas pada tulisan ini. Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip
route pada
mode konfigurasi global. Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
ip route network [mask]
{alamat | interface }
dimana:
•
network
adalah network tujuan
•
mask
adalah subnet mask
•
alamat
adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
•
interface
adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan
Gambar routing
Gambar di atas memperlihatkan sebuah
LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B.
Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static
routing dengan baris perintah seperti berikut:
RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1
Dan agar router B bisa meneruskan
paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan
static routing berikut:
RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2
Menyimpan dan
mengambil Konfigurasi
Berbagai konfigurasi yang telah kita
tuliskan dengan perintah configure terminal hanya akan disimpan pada RAM yang
merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di NVRAM, maka
konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan atau direstart.
Secara default, Router akan mengambil
konfigurasi dari NVRAM saat start up, meletakkannya di RAM, dan kemudian
menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM untuk beroperasi. Untuk menyimpan
konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, diperlukan baris perintah berikut pada
privileged mode:
Router# copy running-config startup-config
Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi
yang ada di NVRAM dan meletakkannya pada RAM, dapat digunakan perintah berikut
pada privileged mode:
Router# copy
startup-config running-config
Dan untuk melihat konfigurasi yang
sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan perintah show
running-config pada
privileged mode.
Contoh: melihat
running-config
Router# show running-config
Building configuration…
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
version 12.2
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname jakarta-lina
!
…. Dan selanjutnya …..
|
Beberapa Tips
Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di
atas sebenarnya telah cukup berguna untuk segera memulai percobaan-percobaan
dan mempelajari router lebih lanjut. Namun untuk melengkapi dan memudahkan
proses belajar, ada baiknya anda juga mengetahui beberapa tips agar mudah
mengetahui perintah-perintah apa saja yang bisa dijalankan dan format
penggunaannya.
Mengetahui perintah
apa saja yang bisa dijalankan
Pada mode apa saja, anda bisa
mengetikkan tanda (?) pada prompt. Dengan mengetikkan tanda tersebut, router
akan memberitahukan apa saja yang bisa anda tuliskan pada prompt tersebut.
Contoh: melihat
perintah-perintah apa saja yang berlaku pada prompt
Router> ? Exec commands:
<1-99> Session number to resume
access-enable Create a temporary Access-List entry
access-profile Apply user-profile to interface
clear Reset functions
connect Open a terminal connection
disable Turn off privileged commands
disconnect Disconnect an existing network connection
enable Turn on privileged commands
exit Exit from the EXEC
help Description of the interactive help system
lat Open a lat connection
lock Lock the terminal
login Log in as a particular user
logout Exit from the EXEC
mrinfo Request neighbor and version information from a multicast
router
mstat Show statistics after multiple multicast traceroutes
mtrace Trace reverse multicast path from destination to source
name-connection Name an existing network connection
pad Open a X.29 PAD connection
ping Send echo messages
ppp Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP)
resume Resume an active network connection
rlogin Open an rlogin connection
show Show running system information
slip Start Serial-line IP (SLIP)
systat Display information about terminal lines
tclquit Quit Tool Comand Language shell
tclsh Tool Comand Language a shell
telnet Open a telnet connection
terminal Set terminal line parameters
traceroute Trace route to destination
tunnel Open a tunnel connection
udptn Open an udptn connection
where List active connections
x28 Become an X.28 PAD
x3 Set X.3 parameters on PAD
router>
contoh 9.1-2: melihat perintah apa saja yang dimulai dengan huruf
“t”
router> t?
tclquit tclsh telnet terminal traceroute
tunnel
router> t
contoh 9.1-3: melihat lanjutan dari sebuah perintah
router>telnet ?
WORD IP address or hostname of a remote system
<cr>
router>telnet
|
Perintah yang tidak
lengkap dan Auto Completion
Sebuah perintah pada router tidak harus
dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut tidak ambiguous. Dengan
fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena tidak harus
mengetikkan semua perintah secara lengkap.
Contoh: perintah yang
tidak lengkap
Router # sh ru
Building configuration…
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
……… dan selanjutnya ………
|
Tampak pada contoh berikut bahwa router
menjalankan perintah show running-config, padahal
administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt.
Kadangkala kita tidak yakin dengan
sebuah command sehingga kita tidak berani menuliskannya dengan tidak lengkap
seperti di atas. Dengan kondisi seperti ini, administrator juga bisa menghemat
waktu pengetikan dengan menekan tombol <tab> dan router akan melakukan
auto completion.
Contoh: auto
completion
Router > tel <tab>
Router > telnet
Contoh memperlihatkan bahwa
administrator cukup mengetikkan tel + <tab> dan router
melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan
tombol <tab>.
Contoh Configurasi
Sederhana
Akhirnya, tulisan ini akan saya tutup
dengan memberikan contoh sebuah konfigurasi router sederhana secara utuh. Dan
saya ucapkan selamat belajar.
Contoh : konfigurasi
sederhana secara utuh
trident16-rig#sh run
Building configuration…
Current configuration:
!
! No configuration change since last restart
!
version 12.1
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname trident16-rig
!
enable secret 5 $1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt.
!
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
ip name-server 192.23.168.5
ip name-server 192.23.164.5
!
interface Ethernet0
description Local Segment for Trident 16 Rig
ip address 172.16.135.1 255.255.255.192
!
interface Serial0
description VSAT link to jakarta-lina-sat
bandwidth 128
ip address 172.16.158.174 255.255.255.252
!
interface Serial1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.173
no ip http server
!
line con 0
transport input none
line aux 0
line vty 0 4
password 7 023616521D071B240C600C0D12180000
login
!
end
trident16-rig#
|
Referensi
- Steve McQuerry, Interconnecting Cisco
Network Devices, published by Cisco Press
- http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/01/68/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar